Prof. Dr. Khalid Zeed Abdullah Basalamah, Lc., M.A., atau yang lebih dikenal dengan Al Ustadz Khalid Basalamah, adalah seorang pendakwah, tokoh gerakan Salafi, dan pengusaha asal Indonesia. Lahir pada tanggal 1 Mei 1975 di Ujung Pandang (sekarang Kota Makassar), Sulawesi Selatan, Khalid adalah putra dari Ustaz Zeed Abdullah Basalamah, pendiri Masjid dan Pondok Pesantren Addaraen, Makassar. Ibunda kandungnya meninggal dunia pada tahun 1979, ketika Khalid baru berusia empat tahun. Setelah itu, ayahnya menikah lagi dengan dokter A. Kasmawati Tahir Z. Basalamah, yang kemudian menjadi ibu tiri Khalid.
Pendidikan dan Awal Karier Dakwah
Khalid Basalamah memulai karier dakwahnya pada tahun 1999 dengan mengisi khotbah Jumat di tempatnya mengajar, yakni di Universitas Muslim Indonesia (UMI), tempat ia menempuh pendidikan untuk gelar master. Merasa terpanggil untuk lebih mendalami dunia dakwah, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai dosen dan mulai membuka kelas hadis secara gratis. Sebagai seorang dai, Khalid dikenal menggabungkan pengetahuan akademis yang mendalam dengan pendekatan modern dalam penyampaian dakwah, memanfaatkan media sosial seperti YouTube untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Pencapaian dalam Dakwah dan Penghargaan
Khalid Basalamah tidak hanya berdakwah melalui media konvensional tetapi juga aktif menggunakan platform digital. Pada tahun 2017, ia mendapat penghargaan sebagai “ulama dan dai kehormatan” pada Pertemuan Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Eropa, dan Afrika ke-3 dari Multaqo Adduat dan Ulama Asia Tenggara. Selain itu, pada tanggal 25 Maret 2023, ia dianugerahi gelar guru besar dan menjadi dosen tidak tetap di Universal Institute of Professional Management untuk periode 2023–2024.
Aktivitas Bisnis dan Sosial
Di luar aktivitas dakwah, Khalid juga terlibat dalam dunia bisnis melalui PT Ajwad, yang dikenal dengan restoran hidangan Timur Tengah-nya. Restoran ini mengadakan program tahfidz Alquran bagi karyawannya dan menutup layanan untuk tamu pada waktu salat. Khalid juga memimpin Yayasan Ats-Tsabat di Jakarta Timur dan aktif dalam berbagai program sosial, termasuk program beasiswa, umrah gratis, pembangunan sumur air bersih, dan motor dai. Pada tahun 2018, Khalid menerbitkan buku berjudul Palestina yang Terlupakan, yang menambah kontribusinya dalam literatur Islam.
Pengaruh dan Relevansi Dakwah
Sebagai seorang dai yang aktif menggunakan media sosial, Khalid Basalamah dianggap sebagai pelopor dalam pendekatan dakwah digital. Ia mengkombinasikan wawasan agama yang mendalam dengan gaya komunikasi yang mudah dipahami, serta menyajikan konten-konten dakwah yang menarik bagi berbagai kalangan. Keberhasilannya dalam berdakwah ditandai dengan banyaknya pengikut dan pemirsa di berbagai platform digital yang selalu antusias mengikuti kajian-kajian yang disampaikan.
Referensi:
- Lahir pada 1 Mei 1975: Wikipedia
- Dewan Penasihat Syariah: Rahmatan Lil ‘Alamin Boarding School
- Keluarga: Biografi Zeed Abdullah Basalamah
- Aktivitas Dakwah dan Bisnis: Erwin Jusuf Thaib, Buku “Fenomena Dai di Media Sosial”
- Penghargaan: Pertemuan Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Eropa, dan Afrika
Leave a Reply