Abu Unaisah Abdul Hakim bin Amir Abdat, atau lebih dikenal dengan Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, adalah seorang penulis, penceramah, dan ulama Salafi yang berpengaruh di Indonesia. Beliau terkenal dengan ketegasannya dalam menyampaikan ajaran Islam sesuai dengan manhaj Salafush Shalih. Selain itu, beliau dikenal sebagai “pakar hadits” di Indonesia berkat produktivitasnya dalam menulis dan penguasaannya terhadap ilmu hadits.
Kehidupan Awal
Ustadz Abdul Hakim lahir dan tumbuh dalam keluarga yang memiliki perhatian besar terhadap pendidikan agama. Beliau hanya mengenyam pendidikan formal hingga kelas 2 SMP, karena orang tuanya mengarahkan beliau untuk fokus pada studi agama. Pada tahun 1980-an, saat Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) baru dibuka, beliau mendaftar, namun ditolak karena tidak memiliki ijazah sekolah resmi. Berkat usaha keras dan bantuan dari ibundanya, yang menemui pendiri LIPIA dan memiliki hubungan keluarga, beliau akhirnya diterima meski tanpa ijazah formal.
Ketertarikan awal beliau terhadap ilmu hadits dimulai dengan kitab Shahih Muslim yang diberikan oleh ibunda beliau. Kitab tersebut menjadi awal kecintaan beliau terhadap hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau sering menghabiskan waktu di perpustakaan LIPIA, mempelajari kitab-kitab ulama, mencatat faidah, dan menilai derajat suatu hadits.
Pendidikan dan Guru-Guru
Ustadz Abdul Hakim banyak belajar dari ulama-ulama terkenal. Salah satu guru utamanya adalah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, yang ditemui beliau di Arab Saudi pada tahun 1998. Beliau juga belajar kepada Kiyai Abdullah Syafi’i dari pesantren di Jakarta. Selain itu, beliau mendapatkan ilmu dari Ustaz Muhammad bin Idris, seorang pakar tafsir Al-Qur’an.
Meskipun tidak memiliki latar belakang pendidikan formal yang tinggi, beliau dikenal sebagai lautan ilmu. Pemahaman dan keluasan ilmu beliau menunjukkan bahwa pendidikan formal bukanlah satu-satunya tolok ukur keilmuan seseorang.
Peran dalam Dakwah
Ustadz Abdul Hakim bersama sahabatnya, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, memulai dakwah Salafiyah di Indonesia pada tahun 1980-an. Mereka bersama-sama mendiskusikan dan membahas masalah manhaj dan dakwah Salafiyah dengan beberapa kiyai Aswaja di Jakarta.
Beliau dikenal sebagai da’i yang tegas dan berani. Ceramah-ceramah beliau selalu konsisten dan kaya akan ilmu, terutama dalam bidang aqidah dan manhaj. Beliau sering menghadapi tantangan dalam berdakwah, termasuk ejekan, hinaan, dan caci maki. Namun, beliau tetap tegar dan tidak pernah membalas hinaan tersebut.
Murid-Murid
Beberapa murid terkenal dari Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat antara lain:
- Abu Qotadah
- Muhammad Nuzul Dzikri
- Abu Salma Muhammad
- Abu Ya’la Kurnaedi
- Zainal Abidin bin Syamsuddin
Karya-Karya
Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat adalah penulis yang sangat produktif. Beliau telah menulis banyak buku yang bermanfaat, di antaranya:
- Lau Kaana Khairan Lasabaquunaa Ilaihi (2015)
- Hadits-Hadits Dhaif dan Maudhu 1 [1-250] (2016)
- Hadits-Hadits Dhaif & Maudhu Jilid 2 [251-500] (2016)
- Kitab Zuhud dan Riqaaq: Meniti Zubud Islami Menapaki Kelembutan-Kelembutan Hati (2016)
- Syarah Aqidah Salaf (2016)
- Pernikahan dan Hadiah untuk Pengantin (2015)
- Menanti Buah Hati & Hadiah untuk Yang Dinanti (2009)
- Al Masaal-il Jilid 1 – Jilid 9: Masalah-Masalah Agama (2007-2009)
- Hukum Tahlilan (Selamatan Kematian) (2009)
- Pengantar Ilmu Mushthalahul Hadits (2006)
Kesimpulan
Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat adalah sosok ulama yang gigih dan istiqamah dalam berdakwah. Beliau bukan hanya seorang penceramah, tetapi juga seorang penulis yang kaya akan ilmu dan hujjah. Kontribusinya dalam menyebarkan ajaran Islam sesuai manhaj Salafush Shalih telah memberikan pengaruh besar bagi perkembangan dakwah Salafiyah di Indonesia.
Dedikasi beliau dalam menyampaikan ilmu dan perjuangan dakwah yang tanpa henti adalah teladan bagi para da’i dan penuntut ilmu.
Leave a Reply