Biografi Ustadz Ariful Bahri, Lc M.A Hafidzahullahu Ta’ala, beliau adalah Ustadz Asal Riau Yang Menjadi Pengisi Kajian di Masjid Nabawi, belaiu lahir di Air Tiris Kabupaten Kampar.
Ustadz Ariful Bahri, Lc M.A Hafidzahullahu Ta’ala merupakan seorang penceramah dan sekaligus mahasiswa di Universitas Islam Madinah (UIM), jurusan S3 Akidah Fakultas Dakwah dan Ushuluddin. Beliau sudah ±12 tahun lamanya menetap di Madinah Masya Allah.
Biografi Ustadz Ariful Bahri, Lc M.A
Legkapnya Ustadz Ariful Bahri, Lc M.A Hafidzahullahu Ta’alamerupakan putra asli Riau yang berasal dari Air Tiris Kabupaten Kampar. selain penceramah di Masjid Nabawi, Ustadz Ariful Bahri juga terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Islam Madinah, jurusan S3 jurusan Akidah.
Ustadz Ariful Bahri, Lc M.A terpilih bersama dua orang lainnya dari Indonesia yang telah menjalani serangkaian ujian untuk menjadi penceramah berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi.
Ia menggantikan kajian selama ini yang dilaksanakan oleh Ustadz DR Firanda Lc. M.A dan Ustadz DR Abdullah Roy Lc. M.A yang merupakan juga ustadz asal Indonesia.
Kunjungi link https://www.youtube.com/@ustadzarifulbahri6635/streams untuk menyimak kajian beliau di Masjid Nabawi (pintu 19) berbahasa indonesia
Kisah Ustadz Ariful Bahri, Lc M.A
“Pada saat itu, saya sedang berlibur di Indonesia. Setelah Idul Adha, saya langsung pergi ke sana. Saya diwawancarai oleh seorang syaikh terkait bahasa Arab, hafalan Aalquran, dan lain-lain,” tuturnya. Ariful, seorang lulusan doktor bidang Aqidah, biasanya mengadakan pengajian di pintu (gate) 19, tidak jauh dari pintu utama Masjid Nabawi.
Selama musim haji, pengajarannya difokuskan pada manasik haji. Sedangkan di luar musim haji, pengajarannya difokuskan pada dua hal, yaitu keutamaan-keutamaan kota Madinah dan sejarahnya. “Pengajaran mengenai keutamaan-keutamaan Madinah dan sejarahnya. Selama musim haji seperti sekarang, fokusnya adalah manasik haji,” kata Ustadz Ariful Bahri, Lc M.A.
Ustadz Ariful Bahri, Lc M.A, Pria Asal Riau Pengisi Kajian Rutin Masjid Nabawi
Ariful senang melihat jemaah Indonesia di masjid tidak hanya duduk-duduk saja. Selain mengaji, banyak jemaah haji yang mengikuti pengajarannya. “Mungkin ada jemaah yang merasa lelah atau belum mahir mengaji, jadi agar mereka tidak hanya duduk saja, mereka ikut mengikuti pengajian,” tuturnya. Selain jemaah Indonesia, pengajarannya juga dihadiri oleh jemaah dari negara-negara lain seperti Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan lain-lain. Kepada jemaah Indonesia, khususnya yang mengikuti pengajarannya, Ariful meminta agar mereka memanfaatkan waktu di Madinah untuk beribadah dan belajar agama. “Ada banyak manfaatnya bagi siapa pun, agar kita semakin mencintai Nabi,” katanya lagi.
Ustadz Ariful Bahri, Lc M.A merasa bersyukur dapat mengajar di Masjid Nabawi. Selain bisa berbagi ilmu, setiap hari dirinya bisa salat di Masjid Nabawi. Lebih-lebih bisa mengisi kajian di Masjid kebanggaan umat Islam. “Bersyukur, ya, bisa salat di sini, bisa ngajar ngaji di sini, setiap hari” ujarnya.
Ustadz Ariful Bahri, Lc M.A mengaku, mengajar di Masjid Nabawi merupakan kegiatan rutin. Bahkan saat sakitpun dirinya kadang tetap mengisi kajian, tidak pernah libur. Termasuk saat Lebaran. “Kadang tubuh menggigil, demam. Saya minta ke Abang saya cepat bawa ke Masjid Nabawi. Setelah mengajar sembuh lagi,” ucapnya dengan air mata mengembang.
Ustadz Ariful Bahri, Lc M.A menyakini, jemaah asal Indonesia senang ada orang Indonesia yang mengisi pengajian di Masjid Nabawi. “Insyaallah orang Indonesia juga bangga. Ternyata ada ya orang Indonesia yang ngajar di sini,” ucapnya lagi. Ustadz Ariful Bahri, Lc M.A yang rumahnya berjarak sekitar 7 kilometer dari Masjid Nabawi ini mengaku akan terus membagikan ilmunya kepada siapa pun termasuk jemaah haji. “Setiap hari ngisi kajian. Pokoknya kalau anak tidak sakit atau tidak ke Mekah, pasti ngajar,” ucapnya Ustadz Ariful Bahri, Lc M.A Hafidzahullahu Ta’ala
Akhir kata Ustadz Ariful Bahri, Lc M.A mengisi kajian di pintu 19 yang berada tidak jauh dari pintu utama Masjid Nabawi. Kajian beliau berfokus tentang manasik haji ketika masuk musim haji. Sedangkan jika di luar musim haji, beliau memfokuskan kajian terhadap keutamaan kota Madinah dan sejarah kota Madinah. Beliau senang melihat jamaah yang mengikuti kajiannya. Dengan begitu, jama’ah tidak hanya sia-sia menghabiskan waktunya untuk sekedar duduk-duduk saja. Beliau juga berpesan kepada para jama’ah agar memanfaatkan waktu di Madinah untuk beribadah dan belajar agama.
Referensi :
– https://www.inews.id/news/nasional/kisah-ariful-bahri-ustaz-asal-indonesia-jadi-penceramah-tiap-hari-di-masjid-nabawi/3
– https://haji.okezone.com/read/2023/06/09/398/2828009/kisah-ustadz-ariful-bahri-pria-asal-riau-pengisi-kajian-rutin-masjid-nabawi
– https://azzamkuumroh.id/blog/detail/8/ustadz-kebangaan-asal-riau-yang-menjadi-pengisi-kajian-di-masjid-nabawi
– https://pekanbaru.tribunnews.com/2022/09/28/sosok-ustadz-ariful-bahri-penceramah-bahasa-indonesia-di-nabawi-asli-putra-kampar
Leave a Reply