Cara Efektif Mengajarkan Anak Berpuasa Sejak Dini

Cara Efektif Mengajarkan Anak Berpuasa Sejak Dini

Ayo kita andil dalam Pembangunan Masjid dan Lembaga Pendidikan Yayasan Mutiara Sunnah Pangandaran (Usatdz Abdullah Zaen, MA.)

Mengajarkan anak berpuasa sejak dini adalah langkah penting dalam membentuk karakter islami mereka. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak dapat memahami dan melaksanakan puasa dengan penuh kesadaran dan kegembiraan. Berikut beberapa cara efektif untuk membimbing anak berpuasa.

Beberapa Cara Mengajarkan Anak Puasa

  1. Menjelaskan keutamaan puasa kepada anak-anak, bahwa hal itu termasuk sebab masuk ke dalam surga. Di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan di mana hanya orang-orang berpuasa yang masuk ke dalamnya. Menjelaskan bahwa puasa adalah salah satu rukun Islam yang setiap muslim wajib melaksanakan.
  2. Membiasakan sebelumnya untuk berpuasa seperti puasa beberapa hari di bulan Sya’ban agar tidak kaget ketika masuk bulan Ramadhan.
  3. Puasa pada sebagian siang, lalu menambah waktunya sedikit demi sedikit (seperti yang disebut dengan puasa “bedug”).
  4. Mengakhirkan sahur sampai di akhir malam. Hal itu membantu puasa anak-anak karena fisik mereka menjadi lebih kuat.
  5. Menyemangati mereka berpuasa dengan memberi hadiah yang diberikan setiap hari, setiap pekan, atau bisa pula diberikan di akhir Ramadhan.
  6. Orang tua hendaklah mengajarkan anak puasa. Ajak anak ikut menyiapkan menu berbuka untuk memberinya semangat dan motivasi dalam berpuasa.
  7. Menyanjung mereka di depan keluarga sewaktu berbuka atau ketika sahur. Hal itu dapat menaikkan semangat spiritualnya.
  8. Memberi semangat untuk berlomba-lomba dalam hal puasa apabila mempunyai banyak anak tanpa harus mencela yang tertinggal.
  9. Membuat anak lalai dari rasa lapar dengan tidur atau dengan mainan mubah yang tidak memerlukan tenaga.
  10. Diutamakan agar sang ayah mengajak anaknya—khusus setelah Ashar—ke masjid untuk ikut shalat, lalu menghadiri pengajian, kemudian tetap di masjid untuk membaca Al-Qur’an, dan dzikir kepada Allah Ta’ala hingga waktu berbuka.
  11. Mengkhususkan berkunjung pada siang hari dan malam hari ke keluarga yang anak-anaknya rajin berpuasa untuk memberi semangat kepada anak-anak kita agar terus melakukan puasa.
  12. Menjauhkan dari teman bermain yang tidak berpuasa.
  13. Menjelaskan ibadah puasa adalah ibadah yang ringan namun sangat besar keutamaannya. Seperti, dalam satu tahun hanya diwajibkan satu bulan sedangkan sebelas bulan lainnya boleh makan dan minum. Dan juga, bukan hanya umat ini yang diwajibkan berpuasa, tapi umat terdahulu juga diwajibkan. Hal ini perlu dijelaskan agar anak tidak merasa puasa adalah ibadah yang paling berat.

Semoga bermanfaat.

Disarikan dari buku “Ramadhan Bersama Keluarga” karya Ust. Abduh Tuasikal dengan beberapa tambahan.

Akhukum Fillah
Abu Bakr Al Banjary

➡️ Mari Bagikan & Jadikan Status Hari Ini

Ayo kita andil dalam Pembangunan Masjid dan Lembaga Pendidikan Yayasan Mutiara Sunnah Pangandaran (Usatdz Abdullah Zaen, MA.)

Tulis Komentar / Masukan Anda:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *